NAMA :
DESY KURNIANSIH
NPM :
1401270079
MANAJEMEN
LIKUIDITAS DAN MANAJEMEN GAP
A. Manajemen
Likuiditas
1. Sisi
Penghimpunan Dana
a. Produk
Giro, misalnya dengan media penarikan berupa cek atau bilyet giro, memang
dimaksudkan untuk kemudahan nasabah melakukan transaksi, baik menerima uang
atau membayar uang kepada mitranya.
b. Produk
tabungan relative lama mengendap di bank karena tidak menggunakan alat tarik
cek dan bilyet giro.
c. Produk
deposito relative lebih dapat diprediksi waktu mengendapnya karena telah jelas
tenornya.
B. Sisi
Penyaluran Dana
1. Pembiayaan
consumer biasanya ditawarkan dengan menggunakan akad murabahah atau akad
ijarah. Untuk pembiayaan consumer multiguna, dikembangkan pula produk
berdasarkan fatwa pembiayaan multi jasa dengan jangka waktu satu tahun.
2. Pembiayaan
modal kerja biasanya ditawarkan dengan
menggunakan akad murabahah untuk pengadaan barang, akad ijarah untuk pengadaan
jasa, atau akad mudharabah untuk membiayai bisnis yang mempunyai tingkat
prediktabilitas hasil yang akurat.
3. Pembiayaan
investasi biasanya ditawarkan dengan menggunakan murabahah, IMBT, mudharabah,
atau musyarakah mutanaqisah.
C. Gap
Likuiditas
Gap
likuiditas adalah selisih antara outstanding asset dengan liabilitas, atau
secara dinamis, selisih antara perubahan asset dan liabilitas.
D. Manajemen
Gap Likuiditas
Secara
umum manajemen likuiditas dilakukan dengan :
-
Bila terjadi kekurangan likuiditas, Bank
Syariah mencari dana antara lain :
i.
Menjual asset likuidnya agar mendapat
likuiditas dam hal bank syariah memiliki asset likuid.
ii. Menerima
penempatan dana/likuditas dari bank syariah lain atau institusi/individu lain
secara syariah dalam hal :
1. Bank
syariah tidak memiliki asset likuid yang dapat dijual, atau
2. Secara
ekonomis lebih menguntungkan melakukan (ii) daripada (i), atau
3. Secara
ekonomis lebih menguntungkan melakukan kombinasi (i) dan (ii).
-
Bila terjadi kelebihan likuiditas, bank
syariah menempatkan dana antara lain dengan :
i.
Membeli asset likuid agar likuiditasnya
produktif
ii. Menempatkan
dana ke Bank Syariah lain atau institusi lain secara syariah dalam hal :
1. Tidak
tersedia asset likuid syariah di pasar, atau
2. Secara
ekonomis lebih menguntungkan melakukan (ii) daripada (i)
3. Secara
ekonomis lebih menguntungkan melakukan kombinasi (i) dan (ii).
E. Instrument
Manajenem Likuiditas
1. Sertifikat
Bank Indonesia Syariah (SBIS)
2. Deposito
Antar-Bank Syariah
3. Sertifikat
Investasi Mudharabah Antar-Bank Syariah (SIMA)
4. Fasilitas
Bank Indonesia Syariah (FASBIS)
5. Fasilitas
Pembiayaan Jangka Pendek Bagi Bank Syariah (FPJPS)
6. Fasilitas
Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah (FLIS).
F. Manajemen
Gap
Salah
satu bagian penting dalam ALMA adalah Gap Manegement. Gap adalah perbedaan
antara jatuh tempo pricing dari assets dan liabilities dalam jangka waktu
tertentu, sedangkan Gap Manajemen merupakan suatu strategi untuk memaksimalkan
NIM (Net Income Marjin) melalui siklus pricing.